Tukang becak yang malang
INFO DARI SEMARANG
Tragis betul nasib Mbah Samidi, 60 tahun, tukang becak di kota lama Semarang ini, di senin pagi yang dingin dia didapati meninggal akibat keracunan nasi basi. Ia nekad menyantap nasi tak layak konsumsi itu karena tidak punya uang untuk beli makan. Ia meregang nyawa di dekat becak yang jadi gantungan hidupnya, jasadnya berkalang tanah, tepat di bawah spanduk seorang caleg perlente yang pasti berjanji pro rakyat kecil.
Ia begitu miskinnya tapi rekan seprofesinya bilang, Mbah Samidi tidak pernah terbersit sedikit pun niat untuk mencuri uang receh, sekadar untuk beli nasi murahan di warung kucing agar perut kempisnya bisa terisi, keteguhan sikap rakyat jelata yang harus ditebusnya dengan nyawa. Betapa mulia dia dibanding pejabat, anggota DPR, kepala daerah, para penguasa lainnya yang kaya raya, duduk di kursi empuk, makan enak, berdasi mahal, pelesir ke mana-mana, setiap saat menghitung laba, dan mengaku mendapat amanah jadi pemimpin, tapi rakusnya tak terkira saat menggarong duit rakyat…
Leave a Reply